Saya punya tugas dari guru, kalo saya disuruh membuat artikel tentang PEMBENTUKAN TATA SURYA tapi saya mendapat bagian tentang TEORI AWAN DEBU.
Ini penjelasannya :
Pada tahun 1940 seorang ahli
astronomi Jerman bernama Carl von Weizsaeker mengembangkan suatu teori yang
dikenal dengan Teori Awan Debu (The Dust-Cloud Theory).Teori ini kemudian
disempurnakan lagi oleh Gerard P.Kuiper (1950),Subrahmanyan Chandrasekhar,dan lain-lain.
Teori ini mengemukakan bahwa tata
surya terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu.Sekarang ini di alam semesta
bertebaran gumpalan awan seperti itu.Lebih dari 5 milyar tahun yang lalu,salah
satu gumpalan awan itu mengalami pemampatan.Pada proses pemampatan itu
partikel-partikel debu tertarik ke bagian pusat awan itu,membentuk gumpalan
bola dan mulai berpilin.Lama-kelamaan gumpalan gas itu memipih menyerupai
bentuk cakram yang tebal di bagian tengah dan lebih tipis di bagian tepinya.
Partikel-partikel di bagian tengah
cakram itu kemudian saling menekan,sehingga menimbulkan panas dan menjadi
pijar.Bagian inilah yang disebut matahari.
Bagian yang lebih luar berpusing
sangat cepat,sehingga terpecah-pecah menjadi banyak gumpalan gas dan debu yang
lebih kecil.Gumpalan kecil ini juga berpilin.Bagian ini kemudian membeku dan
menjadi planet-planet dan satelit-satelitnya.
Pada Masa I, alam semesta pertama
kali terbentuk dari ledakan besar yang disebut ”big bang”, kira-kira
13.7 milyar tahun lalu. Bukti dari teori ini ialah gelombang mikrokosmik di
angkasa dan juga dari meteorit.
Awan debu (dukhan) yang
terbentuk dari ledakan tersebut, terdiri dari hidrogen. Hidrogen
adalah unsur pertama yang terbentuk ketika dukhan berkondensasi sambil
berputar dan memadat. Ketika temperatur dukhan mencapai 20 juta derajat
celcius, terbentuklah helium dari reaksi inti sebagian atom hidrogen. Sebagian
hidrogen yang lain berubah menjadi energi berupa pancaran sinar infra-red.
Perubahan wujud hidrogen ini mengikuti persamaan E=mc2, besarnya
energi yang dipancarkan sebanding dengan massa atom hidrogen yang berubah.
Selanjutnya, angin bintang menyembur
dari kedua kutub dukhan, menyebar dan menghilangkan debu yang
mengelilinginya. Sehingga, dukhan yang tersisa berupa piringan, yang
kemudian membentuk galaksi (gambar 1b dan c). Bintang-bintang dan gas terbentuk
dan mengisi bagian dalam galaksi, menghasilkan struktur filamen
(lembaran) dan void (rongga). Jadi, alam semesta yang kita kenal
sekarang bagaikan kapas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar